“Sumpah yaa Geta tuh cocok bangett sama Rama...anjirr..”
“Geta manis,eksotik pula
kulitnya, dan pinternya ga nahaaaann... “ Tambah seorang siswi tak mau kalah
“Rama......yaampun gaperlu
ditanya nilai plus tuh bukan sandingan...plus plus deh buat kapten futsal
itu..” Celetuk siswi lainnya.
------------------------------------------------------------------------------------------------
“Get...”
“Eh...ram..ngagetin lo ah..”
Geta berbalik, Rama rupanya.
“Serius banget lo baca apa sih
? “ Rama segera mengambil buku yang di pegang Geta.’
“Ehhh...ihhh mau tau banget lo
yaa...novel kok..novel biasa...”
Rama lalu membolak balik
halaman novel
“Hem..novel ini....ah luar
biasa kali bagi lo..” Celetuk Rama sambil membolak balik halaman novel.
“Apaan sih...”Geta segera
mengambil novelnya.
“Nih ambil! Heemm.. pulang
sekolah kemana? Jalan yuk..”
“Kemana?” Jawab Geta
“Ke hatiku,mau?”
“Hmmmm....lelaki-lelaki..” Ucap
geta sambil geleng-geleng
“Hahahaha kebanyakan
mikir...i’ll wait you in parking lot yaaa beb..” Ucap Rama sambil mengedipkan
sebelah matanya genit.
“Hmmm dasar...”
Lalu Rama berlalu. Geta masih
memegang novel itu. Dipeluknya erat novel itu.
Sepulang Sekolah.
“Deluan yaaa..” Geta berpamitan
sambil mengedarkan pandangan ke kelas IPS, Rama tidak ada. Oh ya dia lupa,
pasti dia sudah di tempat parkir.
“Geta!!!” Suara cempreng
terdengar
“Astaga Rizaaa...hampir koid
gua denger teriakan lo..” Celetuk Geta sambil mengatur napasnya.
“Hahaha..woles kali mbak..eh
mbak situ mau kemane..mbak lupa hari ini kita ada kerja kelompok buat lomba
mading?”
“Ya ampunn..hampir lupa gw....”
“Ah si mbak...pelupa
nih..untung cantik si mbak..”
“Lebay lu za..eh za entar gw
nyusul lo deluan aja..” Celetuk Geta
“Yahhh gamau di anter nih
mbak..”
“Bisa sendiri kok za.. btw gw bukan
mbak-mbak..”
“Hahahah..makin cantik aja mbak
kalo jutek..” Balas Riza
“Yayayayayaaaa.” Lalu Geta
berlalu,menuju tempat parkir.
“Lama dehhh....heeem..”Ucap
Rama sambil melipat kedua tangannya dengan wajah ditekuk 9.
“Maaf. Btw maaf lagi yaa gw ada
kerja kelompok nih..maaf yaa zaa”
“APA?!!!” Rama refleks.
“Aduhhh maaf..”
“Haduh..gaboleh marah...gaboleh marah..” Ucap Rama dalam
hati.
“Maa...Ramaa..maaf ya..”
“Oh yaudah gw cabut deh..”
“Ihhhh ngambek..”
“ Gak biasa ya...yaudah yaa
byeeee...”
“Iya..iya maaf loh btw..”
“Woles...” Rama lalu menyalakan
motornya dan seraya berlalu sambil berdada-dada penuh gondok ke Geta.
“Huff..”
------------------------------------------------------------------------------------------------
Another Sunday,Cafe.
“Get...lo suka lagu-lagu lama
ya?”
“Yaa gitu..bagus lagian
heheh..lo juga ma?
“Yang lo suka, gw suka deh...”
“Hahahah yayayaaa...”
Rama melirik. Geta sedang
membaca novel.
“Dony Rianto lagi ya?”
“Hehehe...”
“Ngefans banget sama
dia..ckckck..”
“Iri ya lu ?”Celetuk Geta bagai
membaca isi hati rama.
“Biasa aja kalii..hahah ngapain
iri..hahah”
“Bagus deh secara lo sukanya
sama Ka Vina..model papan atas,atas segala model hahaha..”Celetuk Geta
“Ehhh sialan lo....Ka Vina
emang cantik kali..iri ya luuu?”
“Ihh biasa aja..lagian Dony
Rianto juga manis,pinter bikin puisi..” Belum selesai Geta berkata lalu
dipotong oleh Rama
“Emang Dony Rianto seksi? Bohay
?” Tantang Rama
“Mesummmmmmmm lu !!!!” Geta
memukul kepala Rama dengan tasnya.
“Hahahaha...anjirr sakit..”
Lalu keduannya terdiam.
Geta tetap membaca novelnya dan Rio
dengan headsetnya. Masing-masing dengan pikirannya.
“Hahahah...jauh bangaet gw sama si Dony Rianto
itu...pasti cowo romantis dengan sejuta pesona dan wajah ala ‘chrstian bautista’...Geta
ga bakal suka sama gw..”
“Ya ampun....Ka Vin,si gadis sampul itu..haha jauh banget
sama gw..dia putih cantik gw...aduhhh kulit gw aja coklat gini...hahah..Rama
will never have a feeling for me..duhh ngaco nih..”
“Heh!! Mikir apasih lo !!” Rama
mengagetkan Geta.
“Mau tau aja sihhh...uhhh”
“Mikirin gw yaaa..??” Rama
tersenyum menggoda
“You wish!!! Ga mungkin gw
mikirin lo..plis my brain full iwth Dony Rianto!!!”
“Hahahahah...yaaa terseraaah!!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar